Dalam perspektif Islam, alam semesta adalah segala sesuatu selain AllahSWT.
Oleh karenanya, alam semesta bukan hanya langit dan bumi, tetapi
meliputisegala sesuatu yang ada dan berada diantara keduanya. Secara umum, alam
itu bisadibedakan kedalam dua jenis, yaitu alam syahadah dan alam ghaib. Alam
syahadahadalah wujud yang konkrit dan dapat diinderakan, dimana alam syahadah
tunduk kepada hukum evolusi, yang berkembang dan berubah-ubah. Sedangkan
alam ghaibadalah wujud yang tidak dapat diinderakan.
a.
Proses Penciptaan Alam Semesta
Terdapat perbedaan pandangan dikalangan umat muslim, tentang asal
mula penciptaan alam semesta. Ada yang menyatakan bahwa alam semesta ini
diciptakandari tiada menjadi ada, sementara pendapat lain mengemukakan bahwa
alam semestadiciptakan dari materi atau sesuatu yang sudah ada.Pendapat yang
pertama, selalu didasarkan pada kata khalaqa, yang digunakandalam penciptaan
alam semesta. Mereka berpendapat bahwa penggunaan katakhalaqa memiliki arti
penciptaan sesuatu dari bahan yang belum ada menjadi ada.Sementara itu,
Pendapat kedua didasarkan pada informasi Alquran yangmengindikasikan bahwa alam
semesta ini diciptakan dari materi yang sudah ada.Informasi seperti ini diantaranya
ditemukan dalam dua surah, yaitu QS Fushilat (41 :11) yang menyatakan bahwa
Allah swt menuju langit, sedangkan langit ketika itumasih berupa dukhan ( asap
). Surat yang kedua, QS Al-Anbiyya ( 21 : 30 ), yangmenginformasikan bahwa
langit dan bumi itu, dahulunya adalah sesuatu yang padu,lalu Allah memisahkan
keduanya.Pandangan kedua ini memiliki kesamaan degan penelitian yang di
lakukan para pakar astronomi dan astro fisika yang menyimpulkan bahwa
keseluruhan alamsemesta ini pada awalnya satu masa yang besar.kemudian terjadi
pemisahan,
sehingga terbentuk galaksi. Galaksi tersebut kemudian terbagi-bagi
dalam bentuk bintang-bintang, planet-planet, matahari,bulan dan
lain-lain.
Dalam konteks proses penciptaan alam semesta, Al-farabi berpendapat
bahwaalam semesta ini trejadi karena limpahan dari yang Esa. Wujud Tuhanlah
yangmelimpahkan wujud alam semesta. Terlepas dari perbedaan pandangan
diatas,Alquran menginformasikan bahwa alam semesta ini diciptakan tuhan tidak
secarasekaligus, tetapi melalui serangkaian tahapan, masa, atau proses. Dalam
sejumlahsurah Alquran selalu menggunakan istilah fi sittah ayyam, yang biasa
diterjemakandalam arti enam hari, enam masa, atau mungkin enam priode. Selain
itu, dalamAlquran ditemukan pula ayat yang menyatakan bahwa Allah menciptakan
bumidalam dua hari atau dua masa, dan menentukan kadar makanan penghuninya
(rezeki)dalam empat hari, dan menjadikan tujuh langit dalam dua hari.
Tujuan Penciptaan Alam Semesta
Allah menegaskan bahwa Dia tidak menciptakan langit, bumi dan apa yangada
diantara keduanya secara main-main, kecuali dengan al-haq.
Itu berarti bahwatidak ada ciptaan Allah, sekecil apapun ciptaan itu, yang
tidak memiliki arti danmakna, apa lagi alam semesta yang terbentang luas
ini.Dalam persfektif islam, tujuan penciptaan alam semesta ini pada
dasarnyaadalah sarana untuk menghantarkan manusia pada pengetahuan dan
pembuktiantentang keberadaan dan kemahakuasaan Allah.
Secara ontologis, adanya alamsemesta ini mewajibkan adanya zat yang
mewujudkanya. Keberadaan langit dan bumimewajibkan adanya sang pencipta yang
menciptakan keduanya. Keberadaan alamsemesta merupakan petunjuk yang sangat
jelas, tentang adanya keberadaan Allahsebagai Tuhan maha pencipta. Karenanya,
dengan mempelajari alam semesta
manusia akan sampai pada pengetahuan bahwa Allah adalah zat yang
menciptakanAlam semesta.Alquran secara tegas menyatakan bahwa tujuan penciptaan
Alam semestaadalah untuk memperlihatkan kepada manusia tanda-tanda keberadaan
kekuasaanAllah. Disampig sebagai sarana untuk menghantarkan manusia akan
keberadaan dankeMaha kekuasaan Allah, dalam presfektif islam, alam semesta
beserta segala sesuatuyang berada didalamnya diciptakan untuk manusia.
Dan fungsi konkret alam semestaadalah fungsi rubbubiyah yang diciptakan
Allah kepada manusia, sehingga alam iniakan marah manakala manusia bertindak
serakah dan tidak bertanggung jawab.
Kedudukan Alam Semesta
Allah sebagai pencipta, pemilik kasih dan sayang untuk segenap
makhluk- Nya alam ini sebagai bukti dari kasih sayang Allah untuk manusia.
Karna alamsemesta diciptakan untuk manusia, maka Allah telah menundukkan bagi
merekauntuk kepentingan manusia. Allah menundukan apa yang ada dilangit dan
bumi.Dialah yang memudahkan alam ini bagi manusia dan menjadikannya sebagai
tempattinggal yang enak untuk didiami.
Agar manusia mudah memahami alam semesta,maka Allah menciptakan ukuran atau
ketentuan yang pasti ( sunnah Allah). Padaalam semesta, sehingga ia bersifat
fredichtable. Kemudian, agar manusia mudahmemahami dan berinteraksi dengan alam
semesta ini, maka Allah menciptakandengan derajat yang lebih rendah dibanding
manusia. Untuk itu, manusia tidak bolehtunduk kepada alam semesta, tetapi harus
tunduk kepada Allah, Tuhan yang telahmenciptakan dan menundukan alam ini buat
mereka.Meskipun alam semesta ini diciptakan untuk manusia, namun bukan
berartimanusia dapat berbuat sekendak hati didalamnya. Hal ini bermakna
bahwakekuasaan manusia pada alam semesta ini bersifat terbatas. Manusia hanya
bolehmengolah dan memanfaatkan alam semesta ini sesuai dengan iradah atau
keinginan
Tuhan yang telah mengamanahkan alam semesta ini kepada manusia.
Memang,sebagai khalifah Allah telah memberikan mandat kepada manusia untuk
mengatur bumi dan segala isinya. Demikianpun, kekuasaan seorang
khalifah tidaklah bersifatmutlak, sebab kekuasaannya dibatasi oleh pemberi
amanah kekhalifahan itu, yakniAllah.
Dalam persepektif pendidikan Islam, alam adalah guru manusia. Kita
semuawajib belajar dari sikap alam semesta yang tunduk mutlak pada hukum-hukum
yangtelah ditetapkan Allah. Tidak terbayangkan oleh kita semua manakala
alam berprilaku diluar hukum-hukum Allah, alam melanggar sunahnya.
misalnya Gunungmeletus menyemburkan api, matahari terbit dan turun ke bumi,
bintang-bintang berjatuhan, pohon-pohon tumbang, lautan meluap, ombak
menghantam, terjadi badai, dan bumi berhenti berputar. Pelajaran apa yang
dapat diambil dari kejadiandemikian ?Demikian pula, manusia yang tidak mau
belajar dari konsistensi kehidupanalam, sifatnya berubah bagaikan binatang,
saling menipu dan lain lain. Rusaknyakehidupan alam disebabkan oleh prilaku
manusia yang tidak mau belajar dari alamsemesta. Alam semesta ini dapat
dijadikan guru yang bijaksana. Belajar dari alamsemesta adalah tujuan hidup
manusia dan secara filosofis, dimana kedudukan alamsemesta bagaikan guru dengan
muridnya.Jadi, dapat disimpulkan bahwa kedudukan alam semesta dalam
perspektif filsafat pendidikan islam adalah sebagai guru yang mengajar
kepada manusia untuk bertindak sesuai dengan hukum yang telah
digariskan Tuhan.
Manusia menurut perspektif Alquran
Di dalam Alquran disebutkan bahwa manusia sebagai umat, diciptakan daridiri
yang satu dan pasangannya, kemudian dari keduanya berkembang biaklah
anak keturunannya. Di dalam Alquran, terdapat beberapa istilah yang
merujuk kepada katamanusia, antara lain :
a.Al-nash.
Dalam Alquran, Al-nash tidak pernah digunakan untuk pengertian
manusiasecara fisik. Kata al-nash di dalam Alquran disebutkan sebanyak 240 kali
adalahsebagai nama jenis untuk keturunan adam.
b.Al-Basyar
Al-basyar berarti kulit yang tampak. Dalam Alquran, kata ini munculsebanyak
35 kali. Kata al-basyar selalu dihadirkan Alquran dalam arti fisik
biologismanusia yang tampak jelas. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai
ungkapanAlquran yang konteksnya selalu merujuk kepada manusia sebagai makhluk
biologis.
c.Bani Adam
Bani adam bisa dimaknai sebagai generasi yang dibangun, diturunkan,
ataudikembangkan dari adam. Dalam Alquran, kata-kata bani adam selalu merujuk
padakonsep kesamaan kemanusiaan, yaitu sama-sama keturunan nabi adam dan
sama-sama memiliki harkat dan martabat kemanusiaan yang sama.
Proses Penciptaan manusia
Bila diteliti secara cermat, dalam Alquran akan ditemukan informasi,
bahwaada dua macam proses penciptaan manusia, yaitu :
1.Penciptaan secara primordial, yaitu berkaitan dengan penciptaan
manusia pertama, yaitu adam.
2.Proses penciptaan seluruh manusia atau generasi yang diturunkan dariadam.
Dari dua macam proses penciptaan manusia diatas, ini menunjukkan
bahwamanusia pertama, yaitu adam tercipta dari tanah. Dimana Alquran
tidak menguraikannya secara rinci, tentang bagaimana proses penciptaan
adam. Adapunketurunan adam, tercipta melalui proses pertemuan benih laki-laki
dengan sel telur wanita, melalui pancaran sperma, kemudian bertemu dengan
sel telur, akhirnyaterjadilah pembuahan. Allah menjelaskan bahwa manusia
diciptakan dari inti sari patitanah yang ditransformasi menjadi air mani,
kemudian disimpan dalam tempat yang kokoh, yaitu rahim ibu. Setelah melalui proses
pembuahan, air mani tersebutselanjutnya berproses menjadi darah beku, dan
kemudian berproses menjadisegumpal daging, yang kemudian dibalut dengan tulang
belulang dan akhirnya Allahmenjadikannya sebagai makhluk yang berbentuk.
Kepada
makhluk yang berbentuk inilah, kemudian allah meniupka ruh.
Setelah
ditiupkan kedalam jasad, Allahmemerintahkan para malaikat untuk sujud
memberikan penghormatan.
Kedudukan Manusia
Manusia
merupakan makhluk ciptaan Allah yang memiliki sejumlahkeistimewaan bila
dibandingkan dengan makhluk yang lainnya. Secara umum,keistimewaan tersebut,
yaitu :
a.Bentuk
fisik yang terbaik
b.Fakultas
psikhis
c.Fitrah
Dalam
konteks yang lebih luas , Alquran mengemukakan sejumlah potensiyang
dianugerahkan Allah kepada manusia, antara lain :
a.Potensi
naluriah
b.Potensi inderawi
c.Potensi
menalar
d.Potensi
beragama
Allah
menciptakan manusia, tentunya memiliki tujuan, dimana tujuannyayaitu untuk
mengenal Tuhannya. Sedangkan fungsi penciptaan manusia adalahsebagai makhluk
ibadah yang diperintahkan untuk mengabdi atau menghambakan dirisecara kontinu
dengan tulus dan ikhlas hanya kepada Allah semata. Selanjutnya,dalam konteks
tugas dari penciptaan manusia dalam perspektif filsafat pendidikanislam,
manusia adalah khalifah Allah yang diberi tugas sebagai pemimpin sertamemakmurkan
kehidupan dibumi. Alquran menjelaskan bahwa bumi beserta isinya yang diciptakan
oleh Allah adalah untuk kepentingan manusia, oleh karena itumerupakan tanggung
jawab moral manusia untuk mengolah dan memanfaatkanseluruh sumber yang tersedia
di alam untuk memenuhi keperluan hidupnya. Namunsemua itu harus didasarkan pada
ketentuan yang telah ditetapkan Allah. Untuk dapatmengelola bumi beserta isinya
manusia telah memilki potensi yang diberikan Allahkepadanya, potensi inilah
yang membuat manusia layak menjadi khalifah.
3
BAB
IIPEMBAHASANLANDASAN ONTOLOGIS FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAMA.
Pengertian Ontologis
dalam Filsafat Pendidikan Islam
Ontologi dalam bahasa inggris ³ontology´;
berasal dari bahasa Yunani, yaituontos (ada, keberadaan) dan logos (studi, ilmu
tentang). Dari pengertian tersebut bisadisimpulkan bahwa ontologi mengandung
pengertian ³pengetahuan tentang yangada´. Ontologi menyangkut teori tentang ada
( being ), sebagai objek sains. Di dalamontologi, diupayakan penjelasan
mengenai sifat-sifat objek dan hubungannya dengansubjek. Dimana ada beberapa
pertanyaan pokok yang diajukan untuk memahamiontologi, yaitu :a.
Objek apa yang ditelaah b.
Bagaimana bentuk yang hakiki dari sebuah
objek c.
Bagaimana hubungan antara objek dengan
daya tangkap manusia (berfikir,merasa, dan mengindera ) yang nantinya
membuahkan pengetahuan.
1
Ontologi merupakan salah satu objek
garapan filsafat ilmu tentang hakikatrealitas yang ada, baik berupa wujud fisik
maupun metafisik.
2
Jadi, dapat disimpulkan bahwa
pengertian ontologi dalam filsafat pendidikan islam adalah menjelaskan
apahakikat dan sumber dan seluk beluk dari pendidikan islam yang bersumber
dariAlquran dan Hadist. Yang mana di dalamnya mencakup1.
hakikat para pendidik dan peserta
didik,2.
hakikat materi pendidikan,3.
hakikat metode penyampaian,4.
hakikat tujuan pendidikan5.
hakikat system pendidikan, dll.
3
1
Syafaruddin,
Filsafat Ilmu
( Bandung : Cita Pustaka media Perintis,
2008
) h. 59
2
Hadi Masruri dan Imran Rossidi,
Filsafat Sains dalam Alquran
( Malang : UIN Malang Press,
2007
)h.
8
9
3
Hasan Basri,
Filsafat pendidikan Islam
( Bandung : Pustaka
setia,
200
9 ) h. 15 - 1
8
4
B.
Kedudukan Alam
Semesta dan Manusia dalam Filsafat Pendidikan Islam
Dalam perspektif Islam, alam semesta
adalah segala sesuatu selain AllahSWT.
4
Oleh karenanya, alam semesta bukan hanya
langit dan bumi, tetapi meliputisegala sesuatu yang ada dan berada diantara
keduanya. Secara umum, alam itu bisadibedakan kedalam dua jenis, yaitu alam
syahadah dan alam ghaib. Alam syahadahadalah wujud yang konkrit dan dapat
diinderakan, dimana alam syahadah tunduk kepada hukum evolusi, yang
berkembang dan berubah-ubah. Sedangkan alam ghaibadalah wujud yang tidak dapat
diinderakan.
a.
Proses Penciptaan
Alam Semesta
Terdapat perbedaan pandangan dikalangan
umat muslim, tentang asal mula penciptaan alam semesta. Ada yang
menyatakan bahwa alam semesta ini diciptakandari tiada menjadi ada, sementara
pendapat lain mengemukakan bahwa alam semestadiciptakan dari materi atau sesuatu
yang sudah ada.Pendapat yang pertama, selalu didasarkan pada kata khalaqa, yang
digunakandalam penciptaan alam semesta. Mereka berpendapat bahwa penggunaan
katakhalaqa memiliki arti penciptaan sesuatu dari bahan yang belum ada menjadi
ada.Sementara itu, Pendapat kedua didasarkan pada informasi Alquran
yangmengindikasikan bahwa alam semesta ini diciptakan dari materi yang sudah
ada.Informasi seperti ini diantaranya ditemukan dalam dua surah, yaitu QS
Fushilat (41 :11) yang menyatakan bahwa Allah swt menuju langit, sedangkan
langit ketika itumasih berupa dukhan ( asap ). Surat yang kedua, QS Al-Anbiyya
( 21 : 30 ), yangmenginformasikan bahwa langit dan bumi itu, dahulunya adalah
sesuatu yang padu,lalu Allah memisahkan keduanya.Pandangan kedua ini memiliki
kesamaan degan penelitian yang di lakukan para pakar astronomi dan astro
fisika yang menyimpulkan bahwa keseluruhan alamsemesta ini pada awalnya satu
masa yang besar.kemudian terjadi pemisahan,
4
Omar Mohd. Al-Thoumiy al-saibani,
Filsafat Pendidikan Islam
( Jakarta : Bulan
Bintang, 19
7
9 ) h. 5
8
5
sehingga terbentuk galaksi. Galaksi
tersebut kemudian terbagi-bagi dalam bentuk bintang-bintang,
planet-planet, matahari,bulan dan lain-lain.
5
Dalam konteks proses penciptaan
alam semesta, Al-farabi berpendapat bahwaalam semesta ini trejadi karena
limpahan dari yang Esa. Wujud Tuhanlah yangmelimpahkan wujud alam semesta.
Terlepas dari perbedaan pandangan diatas,Alquran menginformasikan bahwa alam
semesta ini diciptakan tuhan tidak secarasekaligus, tetapi melalui serangkaian
tahapan, masa, atau proses. Dalam sejumlahsurah Alquran selalu menggunakan
istilah fi sittah ayyam, yang biasa diterjemakandalam arti enam hari, enam
masa, atau mungkin enam priode. Selain itu, dalamAlquran ditemukan pula ayat
yang menyatakan bahwa Allah menciptakan bumidalam dua hari atau dua masa, dan
menentukan kadar makanan penghuninya (rezeki)dalam empat hari, dan menjadikan
tujuh langit dalam dua hari.
6
b
.
Tujuan Penciptaan
Alam Semesta
Allah menegaskan bahwa Dia tidak
menciptakan langit, bumi dan apa yangada diantara keduanya secara main-main,
kecuali dengan al-haq.
7
Itu berarti bahwatidak ada ciptaan Allah,
sekecil apapun ciptaan itu, yang tidak memiliki arti danmakna, apa lagi alam
semesta yang terbentang luas ini.Dalam persfektif islam, tujuan penciptaan alam
semesta ini pada dasarnyaadalah sarana untuk menghantarkan manusia pada
pengetahuan dan pembuktiantentang keberadaan dan kemahakuasaan Allah.
8
Secara ontologis, adanya alamsemesta ini
mewajibkan adanya zat yang mewujudkanya. Keberadaan langit dan bumimewajibkan
adanya sang pencipta yang menciptakan keduanya. Keberadaan alamsemesta
merupakan petunjuk yang sangat jelas, tentang adanya keberadaan Allahsebagai
Tuhan maha pencipta. Karenanya, dengan mempelajari alam semesta,
5
Zair Naik dan Gary Miller,
K
eajiban Al-quran Dalam Telaah Sains
Modern
(Yogyakarta: Media Ilmu,
2008
),h.55-56ara
6
Lihat Q.S,Fushshilat (
4
1):9-1
0
, dan 11-1
2
7
Lihat Q.S, Al-Dukhan
(
44
):
38
-
3
9
8
Effat Asy-Syarqawi ,
Filsafat
K
ebudayaan Islam (
Bandung;pustaka,19
8
5) h.
222
.
6
manusia akan sampai pada pengetahuan
bahwa Allah adalah zat yang menciptakanAlam semesta.Alquran secara tegas
menyatakan bahwa tujuan penciptaan Alam semestaadalah untuk memperlihatkan
kepada manusia tanda-tanda keberadaan kekuasaanAllah. Disampig sebagai sarana
untuk menghantarkan manusia akan keberadaan dankeMaha kekuasaan Allah, dalam
presfektif islam, alam semesta beserta segala sesuatuyang berada didalamnya
diciptakan untuk manusia.
9
Dan fungsi konkret alam semestaadalah
fungsi rubbubiyah yang diciptakan Allah kepada manusia, sehingga alam iniakan
marah manakala manusia bertindak serakah dan tidak bertanggung jawab.
10
c.
Kedudukan Alam
Semesta
Allah sebagai pencipta, pemilik kasih dan
sayang untuk segenap makhluk- Nya alam ini sebagai bukti dari kasih sayang
Allah untuk manusia. Karna alamsemesta diciptakan untuk manusia, maka Allah
telah menundukkan bagi merekauntuk kepentingan manusia. Allah menundukan apa
yang ada dilangit dan bumi.Dialah yang memudahkan alam ini bagi manusia dan
menjadikannya sebagai tempattinggal yang enak untuk didiami.
11
Agar manusia mudah memahami alam
semesta,maka Allah menciptakan ukuran atau ketentuan yang pasti ( sunnah
Allah). Padaalam semesta, sehingga ia bersifat fredichtable. Kemudian, agar
manusia mudahmemahami dan berinteraksi dengan alam semesta ini, maka Allah
menciptakandengan derajat yang lebih rendah dibanding manusia. Untuk itu,
manusia tidak bolehtunduk kepada alam semesta, tetapi harus tunduk kepada
Allah, Tuhan yang telahmenciptakan dan menundukan alam ini buat mereka.Meskipun
alam semesta ini diciptakan untuk manusia, namun bukan berartimanusia dapat
berbuat sekendak hati didalamnya. Hal ini bermakna bahwakekuasaan manusia pada
alam semesta ini bersifat terbatas. Manusia hanya bolehmengolah dan
memanfaatkan alam semesta ini sesuai dengan iradah atau keinginan
9
Al Rasyidin,
Falsafah Pendidikan IslamI
(Bandunng:
ciptapustaka media perintis,
2008
), h.
8
-9
1
0
Hasan Basri,
Filsafat pendidikan Islam
( Bandung : Pustaka
setia,
200
9 ) h.
2
1 -
2
5
11
Lihat Q.S, Al-nahl
(16):
80
-
8
1
7
Tuhan yang telah mengamanahkan alam
semesta ini kepada manusia. Memang,sebagai khalifah Allah telah memberikan
mandat kepada manusia untuk mengatur bumi dan segala isinya.
Demikianpun, kekuasaan seorang khalifah tidaklah bersifatmutlak, sebab
kekuasaannya dibatasi oleh pemberi amanah kekhalifahan itu, yakniAllah.
12
Dalam persepektif pendidikan Islam,
alam adalah guru manusia. Kita semuawajib belajar dari sikap alam semesta yang
tunduk mutlak pada hukum-hukum yangtelah ditetapkan Allah. Tidak terbayangkan
oleh kita semua manakala alam berprilaku diluar hukum-hukum Allah, alam
melanggar sunahnya. misalnya Gunungmeletus menyemburkan api, matahari terbit
dan turun ke bumi, bintang-bintang berjatuhan, pohon-pohon tumbang, lautan
meluap, ombak menghantam, terjadi badai, dan bumi berhenti berputar.
Pelajaran apa yang dapat diambil dari kejadiandemikian ?Demikian pula, manusia
yang tidak mau belajar dari konsistensi kehidupanalam, sifatnya berubah
bagaikan binatang, saling menipu dan lain lain. Rusaknyakehidupan alam
disebabkan oleh prilaku manusia yang tidak mau belajar dari alamsemesta. Alam
semesta ini dapat dijadikan guru yang bijaksana. Belajar dari alamsemesta
adalah tujuan hidup manusia dan secara filosofis, dimana kedudukan alamsemesta
bagaikan guru dengan muridnya.Jadi, dapat disimpulkan bahwa kedudukan alam
semesta dalam perspektif filsafat pendidikan islam adalah sebagai guru
yang mengajar kepada manusia untuk bertindak sesuai dengan hukum
yang telah digariskan Tuhan.
d.
Manusia menurut
perspektif Alquran
Di dalam Alquran disebutkan bahwa manusia
sebagai umat, diciptakan daridiri yang satu dan pasangannya, kemudian dari
keduanya berkembang biaklah anak keturunannya. Di dalam Alquran, terdapat
beberapa istilah yang merujuk kepada katamanusia, antara lain :
1
2
Ahmad Azhar Basyir,
R
efleksi Atas Persoalan
K
eislaman
(Bandung: Mizan,199
4
), h.
4
8
8
a.
Al-nash.Dalam Alquran, Al-nash tidak pernah digunakan untuk pengertian
manusiasecara fisik. Kata al-nash di dalam Alquran disebutkan sebanyak 240 kali
adalahsebagai nama jenis untuk keturunan adam. b.
Al-Basyar Al-basyar berarti kulit
yang tampak. Dalam Alquran, kata ini munculsebanyak 35 kali. Kata al-basyar
selalu dihadirkan Alquran dalam arti fisik biologismanusia yang tampak jelas.
Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai ungkapanAlquran yang konteksnya selalu
merujuk kepada manusia sebagai makhluk biologis.c.
Bani AdamBani adam bisa dimaknai sebagai
generasi yang dibangun, diturunkan, ataudikembangkan dari adam. Dalam Alquran,
kata-kata bani adam selalu merujuk padakonsep kesamaan kemanusiaan, yaitu
sama-sama keturunan nabi adam dan sama-sama memiliki harkat dan martabat kemanusiaan
yang sama.
e.
Proses Penciptaan
manusia
Bila diteliti secara cermat, dalam
Alquran akan ditemukan informasi, bahwaada dua macam proses penciptaan manusia,
yaitu :1.
Penciptaan secara primordial, yaitu
berkaitan dengan penciptaan manusia pertama, yaitu adam.2.
Proses penciptaan seluruh manusia atau
generasi yang diturunkan dariadam.
13
Dari dua macam proses penciptaan
manusia diatas, ini menunjukkan bahwamanusia pertama, yaitu adam tercipta dari
tanah. Dimana Alquran tidak menguraikannya secara rinci, tentang bagaimana
proses penciptaan adam. Adapunketurunan adam, tercipta melalui proses pertemuan
benih laki-laki dengan sel telur wanita, melalui pancaran sperma, kemudian
bertemu dengan sel telur, akhirnyaterjadilah pembuahan. Allah menjelaskan bahwa
manusia diciptakan dari inti sari patitanah yang ditransformasi menjadi air
mani, kemudian disimpan dalam tempat yang
1
3
Al-rasyidin,
Filsafat Pendidikan Islami.
H. 19
9
kokoh, yaitu rahim ibu. Setelah melalui
proses pembuahan, air mani tersebutselanjutnya berproses menjadi darah beku,
dan kemudian berproses menjadisegumpal daging, yang kemudian dibalut dengan
tulang belulang dan akhirnya Allahmenjadikannya sebagai makhluk yang berbentuk.
14
Kepada makhluk yang
berbentuk inilah, kemudian allah meniupka ruh.
15
Setelah ditiupkan kedalam jasad,
Allahmemerintahkan para malaikat untuk sujud memberikan penghormatan.
16
f.
Kedudukan Manusia
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah
yang memiliki sejumlahkeistimewaan bila dibandingkan dengan makhluk yang
lainnya. Secara umum,keistimewaan tersebut, yaitu :a.
Bentuk fisik yang terbaik b.
Fakultas psikhisc.
FitrahDalam konteks yang lebih luas ,
Alquran mengemukakan sejumlah potensiyang dianugerahkan Allah kepada manusia,
antara lain :a.
Potensi naluriah b.
Potensi inderawic.
Potensi menalar d.
Potensi beragamaAllah menciptakan
manusia, tentunya memiliki tujuan, dimana tujuannyayaitu untuk mengenal
Tuhannya. Sedangkan fungsi penciptaan manusia adalahsebagai makhluk ibadah yang
diperintahkan untuk mengabdi atau menghambakan dirisecara kontinu dengan tulus
dan ikhlas hanya kepada Allah semata. Selanjutnya,dalam konteks tugas dari
penciptaan manusia dalam perspektif filsafat pendidikanislam, manusia adalah
khalifah Allah yang diberi tugas sebagai pemimpin sertamemakmurkan kehidupan
dibumi. Alquran menjelaskan bahwa bumi beserta isinya
1
4
Lihat QS Al-Mukminun
(
23
) : 1
2
- 1
4
15
Lihat QS Al-Hijr (
15 ) :
2
9 dan QS Shad (
38
) :
72
16
Lihat kembali QS
Al-Hijr (15) :
28
-
2
9 dan QS Shad (
38
) :
7
1-
72
Omar Mohd. Al-Thoumiy al-saibani,Filsafat Pendidikan
Islam
( Jakarta : Bulan Bintang, 1979 ) h. 58
Zair Naik dan Gary Miller,K eajiban Al-quran Dalam
Telaah Sains Modern(Yogyakarta: Media Ilmu,2008),h.55-56ara
Lihat Q.S, Al-Dukhan (44):38-39
Effat Asy-Syarqawi ,Filsafat K ebudayaan
Islam (Bandung;pustaka,1985) h.222
Al Rasyidin,Falsafah Pendidikan IslamI(Bandunng: ciptapustaka media perintis,2008),
h.8-9
Hasan Basri,Filsafat pendidikan Islam( Bandung : Pustaka setia,2009 ) h.21 -25
Lihat Q.S, Al-nahl (16):80-81
Ahmad Azhar Basyir,Refleksi Atas
PersoalanK eislaman(Bandung: Mizan,1994),
h.48
Lihat QS Al-Mukminun (23) : 12- 14
Lihat kembali QS Al-Hijr (15) :28-29 dan QS Shad (38) :71-72