TERM OF REFERENS  

Posted by MUSLIH SUMANTRI in

Target materi :
Mahasiswa baru mampu memahami aswaja sebagai manhaj al-fikr
Mahasiswa baru mampu memahami pengertian, kedudukan dan fungsi nilai-nilai dasar pergerakan
Mahasiswa baru memiliki pengetahuan yang komperehensif tentang hablum min Allah, hambum min annas, dan hablum min al-alam.
Mahasiswa baru memiliki pengetahuan yang komperehensif tentang Tawazun, Ta’adul, Tawasuth, dan Tasamuh.

Dalam memahami ke-Islam-an yang mana merupakan sebuah keharusan bagi kita semua selaku penganut agama, selayaknya kita betul-betul sadar akan tuntunan tersebut. Oleh karena itu yang perlu kita sadari adalah sebuah keyakinan yang mencakup pola hubungan antara manusia dengan sang perkasa, pencipta jagad raya (hablun min Allah), dan sebuah keyakinan hubungan manusia dengan sesama manusia (hablun min annas), serta pola hubungan manusia dengan alam sekitar (hablun min al-alam). Dengan tiga keyakinan tersebut bisa kita jadikan sebuah nilai-nilai dasar pergerakan kita selaku PMII dan sebagai ajang pergulatan menghadapi persoalan-persoalan dieraglobalisme sekarang.
Untuk itu kita sebagai bagian sah bangsa indonesia menyadari bahwa pancasila yang sebagai falsafah hidup bangsa terdapat interkoneksitas dengan nilai-nilai dasar pergerakan kita sebagaimana tersebut diatas.
Dari keyakinan diatas bukan tanpa pertimbangan bagi pergerakan, akan tetapi berdasar pada pernyataan sang revolusioner berupa ASWAJA yang dijadikan Manhajul Fikr yaitu metode berfikir. Perlu diketahui bahwa Manhajul Fikr telah digariskan oleh para Nabi dan Tabi’in yang sangat erat kaitannya dengan situasi politik dan sosial yang meliputi masyarakat muslim pada waktu itu. Dari Manhajul Fikr inilah terlahir pemikiran-pemikiran ke-islam-an baik dibidang Aqidah, Syari’ah maupun Akhlaq/Tasawuf. Disamping itu ASWAJA juga dimaknai sebagai manhaj attaghayyur al-ijtima’i yaitu pola perubahan sosial kemasyarakatan yang sesuai dengan nafas perjuangan rasulullah dan para sahabatnya dan pola perubahan ini bisa kita lihat dalam arus sejarah peradaban masyarakat muslim.
Dari semua kejelasan diatas tidak lain sebagai inti ruh ASWAJA yang mana telah disabdakan oleh Nabi kita: Ma’Ana ‘Alaihi Wa Ashabi (segala sesuatu yang datang dari Rasul dan para Shahabatnya). Inti tersebut diwujudkan dalam empat nilai: Tawassuth (moderat), Ta’adul (keadilan), Tasamuh (toleran), dan Tawazun (keseimbangan).

This entry was posted on Kamis, September 23, 2010 at 4:19 AM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 comments

Posting Komentar