Posted by MUSLIH SUMANTRI in

Nyanyian Jalak Padang Pasir

Jalan yang menuntun kepada pikiran tuhan sendiri
Tidak lebih dari pikiran manusia
Jika manusia menjunjung tingggi manusia dalam martabat tinggi,
Dia telah mentakzimkan nama penciptanya.
Tengoklah dalam hati kita dan dia ada disana,
Hati kita adalah rumah tempat dia berbagi.
Ketika tuhan pertama kali berusaha menunjukkan wajah-nya
Dia menjadikan manusia sebagai kediamannya.
Aseorang manusia yang mengenal pikiran batinnya
Mengenal siapakah tuhan sebenarnya. Inilah manusia.
Man’arofa nafsahu faqod ‘arofa robbahu.


Mengapa engkau membaca alquran seperti seorang muslim sholeh?
Pergi dan lihatlah kehancuran…!
Terkadang aku bermain cinta dengan derap langkah,
Terkadang aku memindah istanaku, terkadang aku mati.
Terkadang aku mengerang serupa mulut seruling.
Terkadang aku mengangkat pialaku ditengah ibadahku,
Terkadang pipiku terkapar dalam debu tanah.
Terkadang aku berteriak kepada langit-langit.
Kemabukan akan cinta telah menguasaiku begitu kuat
Sehingga aku tidak dapat mendengar kata-kata dari maksa-makna mereka
Penyair adalah seorang muadzin bagiku;
Aku tidah dapat berbohong dari doa yang tulus ….
Tentang kesucian cinta…..!!!!!

Akankah bentara cintamu datang menyeru,
Aku akan menjawab dari kuburku.
Jika mereka bertanya tentang hari perhitungan,
“siapakah yang mati karena hasrat (cinta)?”
Aku sendiri akan berteriak untuk menjawab.

Nabi menyatakan bahwa wanita sangat mempengaruhi kebijaksanaan dan kecerdasan, sementara lelaki bodoh mempengaruhi wanita; karena pada mereka (lelaki) kebuasan binatang bersifat imanen.
Cinta dan kelembutan hati adalah sifat manusia, amarah dan birahi adalah sifat binatang.

Ia (wanita) adalah pancaran ilahi; ia bukanlah yang dicintai secara duniawi.
Ia (wanita) kreatif; engkau bisa mengatakan ia bukan ciptaan.
Ia (wanita) yang dengan kecantikan wajahnya lelaki diperbudak, bagaimana jadinya Ia (wanita) mulai memainkan peran (sebagai) budak yang tunduk?
Ia (wanita) yang kepadanya kesombongan hatimu bergetar, bagaimana kamu akan bersikap ketiaka Ia (wanita) luruh berurai air mata dihadapanmu?
Oleh karena ia (tuhan) menciptakan wanita supaya adam menemukan kedamaian padanya, bagaimana adam bisa dipisahkan dari adam?.....

“Ketika laki-laki merenungkan al-haq dalam dirinya sebagai wujud yang darinya wanita diciptakan, maka ia merenungkan Tuhan dalam bentuk yang aktif. Namun, bagaimanapun juga, jika ia merenungkan tuhan dalam dirinya tana mereferewsi pada wanita, maka ia mereenungkan al-haqq dalam bentuk yang pasif. Pada diri wanita ia dapat merenungkan Tuhan baik dalam peran aktif maupun pasif.”

“Kontempelasi akan realitas tanpa dukungan formal adalah tidak mungkin, karena Tuhan, dalam Esensinya, adalah jauh dari segala kebutuhan kosmos. Oleh karenanya, dikarenakan pentingnya sejumlah bentuk dukungan formal, maka bentuk yang paling baik adalah kontempelasi akan Tuhan dalam diri wanita.”


Sang Penyair Cinta

(Syaikh Jalaluddin Rumi Untuk Sang Kekasih)

This entry was posted on Selasa, Juli 15, 2008 at 12:51 AM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 comments

Posting Komentar