Sekali Lagi Penodaan Agama  

Posted by MUSLIH SUMANTRI in

Perjuangan kelompok liberal yang terdiri dari kalangan LSM, kelompok cendekiawan dan aktivis sosial untuk memperoleh kebebasan menodai agama dipatahkan oleh putusan Mahkamah Konstitusi. Baru saja keputusan itu ditetapkan penghinaan terhadap Agama Islam dimulai lagi dengan menggunakan isu lama yang sangat sensitive bagi umat Islam yaitu pembuatan gambar atau kartun Nabi Muhammad yang dilansir oleh para aktivis anti Islam di berbagai negara Barat.


Kali ini kartun tidak diproduksi oleh seseorang seperti sebelumnya, tetapi dengan memanfaatkan jaringan internet, terutama melalui face book mereka menyelenggarakan lomba pembuatan karikatur Nabi Muhammad. Ini dilakukan agar masyarakat seluruh dunia terlibat sehingga risiko bisa ditanggung bersama. Menghadapi hal itu tentu saja umat Islam sedunia memprotes keras, tetapi demi alas an kebebasan berekspresi, tidak peduli apa yang mereka ekspresikan merugikan pihak lain.

Memang sejauh agama masih menjadi pegangan masyarakat terutama umat Islam sendiri, perluasan kapitalisme masih terhambat, mereka menghendaki masyarakat menjadi materialis total, agar kapitalisme berjalan sempurna, karena itu agama sebagai candu, agama sebagai penghambat ekspansi modal dan budaya harus diubah agar sesuai dengan spirit kapitalisme. Liberalisasi agama ini merupakan langkah untuk liberalisasi politik dan ekonomi, sehingga memungkinkan kapitalisme berjalan. Ujung dari kapitalisme adalah imperialisme dan kolonialisme atau penjajahan maka tujuan dari liberalisasi ini adalah kolonisasi.

Dengan watak dasar seperti itu maka pemerintah Barat selalu ambivalen dalam mengambil keputusan, kalau ada kelompok menghina agama Islam dianggap sebagai kebebasan berekspresi yang pemerintah merasa tidak bisa melarang. Tetapi ketika Negara Islam membangun instalasi nuklir sebagai hak setiap Negara untuk memperkuat system industri dan teknologinya dilarang bahkan diserang habis seperti Irak, dan juga terus diancam seperti Iran. Pembasmian umat Islam di Irak atas nama senjata nuklir dan senjata biologi dilakukan. Sementara tidak satu pun negara Barat yang tidak memiliki nuklir tapi dibiarkan.

Ketika ada negara lain yang mencoba menangani krisis nuklir Iran seperti yang dilakukan Brazil dan Turki, hasilnya tidak diterima negara Barat, padahal Iran sudah mulai mengikuti kemauan mereka. Memang tujuan mereka bukan Iran menghentikan pengkayaan Nuklirnya, tetapi kemauan Inggris dan Amerika adalah agar Iran menyerahkan keseluruhan sumber energi yang dimiliki seperti zaman Syah Iran Reza Pahlevi.

Melihat kenyataan Barat yang masih berwatak kolonialistik, baik dengan cara militer, ekonomi dan budaya termasuk dengan cara militer, maka kehidupan dunia yang damai secara koeksisten masih jauh dari kenyataan. Koeksisten tidak sekadar ada tetapi berperan dan satu sama lain saling tidak menjajah atau mendominasi. Ilmu pengetahuan berkembang dan teknologi semakin canggih tetapi tidak mampu memanusiakan manusia, sebaliknya malah dijadikan sarana dehumanisasi.

Mestinya dengan perkembangan peradaban, penghormatan terhadap bangsa lain, terhadap kebudayaan lain terhadap agama lain juga semakin tinggi. Tetapi kelihatannya membuat mereka semakin picik hingga dengan mudah menghina agama dan kebudayaan lain. Sayangnya kenyataan seperti itu tidak dipahami oleh aktivis LSM, aktivis ormas serta kaum cendekiawan sehingga mereka dengan naifnya membela kaum penjajah menghina agama atas nama kebebasan. Padahal tujuan mereka adalah kolonisasi penjajahan. (Abdul Mun’im DZ)

This entry was posted on Kamis, September 23, 2010 at 6:55 AM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

2 comments

Anonim  

wah..wah tulisan ini kok bagus..
tak copy masya....

27 September 2010 pukul 09.42

assalmualaikum

19 Januari 2011 pukul 02.01

Posting Komentar